Ayah, Aku Berjuang Sendirian Ya?

“Ayah, Aku Berjuang Sendirian Ya?” adalah karya yang terlahir dari cinta, kerinduan, dan keteguhan hati untuk bangkit setelah kehilangan. Ditulis sebagai ungkapan kasih kepada ayah yang berpulang pada tahun 2022, saat penulis berusia sembilan belas tahun, novel ini juga menjadi hadiah bagi dirinya sendiri di usia dua puluh dua tahun, serta untuk ibu dan kakaknya yang selalu menjadi penguat di tengah duka.

Kisah ini mengikuti perjalanan seorang anak perempuan yang kehilangan sosok ayah, pelindung, sekaligus penuntun dalam hidupnya. Di tengah kekosongan yang ditinggalkan, kenangan akan ayah menjadi pelita yang menyinari jalannya, memberinya kekuatan untuk terus melangkah meskipun dunia terasa tak lagi sama.

Ia menolak menyerah. Dengan keyakinan bahwa cinta sang ayah tetap hidup dalam doa dan hatinya, ia bangkit, berkarya, dan berusaha meraih impian. Ia menepati janji kepada ayah untuk menjadi kebanggaan, sembari menjaga keluarga yang dicintainya.

“Berkaryalah selagi muda dan raihlah dengan optimis,” adalah semboyan yang ia genggam erat, pengingat bahwa setiap langkah, sekecil apa pun, adalah bagian penting dari perjalanan yang penuh arti.

Novel ini mengajak pembaca merasakan kekuatan cinta sejati yang tidak pernah pudar. Melalui bahasa yang menyentuh, karya ini menginspirasi siapa saja untuk percaya bahwa dari kehilangan, kekuatan baru dapat tumbuh. Temukan kisah ini, dan biarkan cinta membawa Anda ke perjalanan hidup yang luar biasa.