Wisnu percaya bahwa hidupnya selalu dikelilingi oleh kegelapan. Seolah-olah Tuhan menciptakan hanya untuk merasakan apa itu pahit, gagal, dan hampa. Ketika dia berusaha mencari kebahagiaannya sendiri, semesta dan isinya seakan-akan enggan menyaksikan.
Wisnu kecewa. Tidak pernah hadir cahaya untuk dirinya. Tidak sampai dia sadar bahwa kendati gelap, terdapat pendar-pendar yang selalu mengelilinginya. Hanya saja pancarannya tidak terlalu terang dan dia telanjur dibutakan.
Review
Belum ada ulasan.